1. Penyakit Berumur Beberapa ribu Th.
Penyakit kusta sudah diketemukan 6000 th. waktu lalu di Mesir, Cina, serta India.
Dalam Kitab agama Samawi, Nabi Ayub yaitu satu diantara tokoh yang pertama kalinya didokumentasikan menderita penyakit kusta.
Riset paling baru mengkaji penyakit ini berumur tambah lebih tua.
Menurut ilmuwan dari University of Texas, genom bakteri penyakit kusta telah berevolusi serta menjangkiti manusia kuno mulai sejak 20 juta th. waktu lalu.
2. Penyakit Paling Menakutkan Di Dunia
Pasien kusta gampang diidentifikasi dengan cara fisik. Deskripsi-gambaran mengerikan seperti luka borok serta anggota tubuh terputus sudah jadi stigma pasien kusta beberapa ribu th. lamanya.
Tak heran, untuk orang-orang kuno penyakit ini yaitu kutukan, serta dibutuhkan miracle untuk menyembuhkannya. Satu diantara mukjizat Yesus atau Nabi Isa yaitu mengobati orang berpenyakit kusta.
Karena sangat mengerikannya penyakit ini, namanya dengan cara diam-diam dirubah dari " Leprosy " (dalam bhs Inggris) jadi " Penyakit Hansen " - nama ilmuwan Norwegia, Gerhard Armauer Hansen yang temukan bakterinya dalam th. 1873.
3. Bisa Sembuh
Bila dahulu kala dibutuhkan mukjizat untuk mengobati kusta. Zaman saat ini hanya butuh obat.
Penyakit ini sebenernya gampang dikenali serta diobati, seandainya diakukan mulai sejak awal.
Dibutuhkan 6 bln. - 1 th. therapy untuk menyembuhkan kusta sampai selesai.
Di Indonesia, penyembuhan kusta diakukan melalui multidrug terapi yang semua gratis dengan kata lain bebrapa hanya.
4. 95% Manusia Kebal Kusta
Tak seperti prasangka umumnya orang, penyakit kusta nyatanya TIDAK MENULAR!
Banyak pengidap kusta yang berkeluarga sepanjang bertahun-tahun, serta tak menularkan kusta.
Hal semacam ini mengacu pada kenyataan kalau 95% manusia moderen begitu susah terinfeksi kusta.
Penyakit ini perlu bertahun-tahun untuk menginkubasi pada badan manusia. Serta umumnya kuman bakal mati terlebih dulu sebelumnya berhasil meninggalkan efek fatal
5. Menanggung derita Lantaran Diskriminasi
Nah, bila kusta susah ditularkan serta gampang diobati, mengapa zaman saat ini masihlah ada orang terkena kusta?
Jawabannya lantaran diskriminasi! Ya.. lantaran pandangan sesama manusia.
Penyakit kusta erat hubungan dengan sanitasi jelek serta garis kemiskinan.
Demikian orang divonis kusta, ia bakal diasingkan dari orang-orang. (Dahulu kala jadi dibuang beneran kedalam rimba).
Bahkan juga saat telah pulih, bekas pengidap kusta begitu susah memperoleh pekerjaan lantaran stigma dari orang-orang.
Pada akhirnya mereka kembali ke lingkungan jelek serta kembali hidup dengan kusta.
6. Tangan Kaki Putus? Itu Mitos
Diskriminasi dikarenakan stigma atau prasangka jelek yang tertanam pada fikiran kita.
Satu diantara stigma paling popular mengenai penyakit kusta yaitu kalau anggota tubuhnya membusuk serta terputus. :
Bayanginnya saja telah ngeri ya Gan? Terlebih ketemu orangnya?
Walau sebenarnya itu hanya mitos!!
Tidak pernah ada ceritanya jari orang kusta terputus sendiri.
Tetapi memanglah benar orang kusta sama dengan disabilitas.
Lantaran penyakit ini menyerang syaraf pinggir serta mematikan manfaat indera peraba. Mengakibatkan pasien kusta kerap tak sadar saat lecet atau terluka. Lantaran tak sadar (serta tak miliki obat) pada akhirnya luka dilewatkan serta terinfeksi sampai kronis. Hingga anggota tubuh itu butuh diamputasi.
Jadi bukanlah putus sendiri..
7. Indonesia Juara Tiga
Dari 200. 000 ribu masalah kusta di semua dunia, Indonesia tempati peringkat ketiga paling banyak.
Dengan rata-rata 15. 000 masalah baru tiap-tiap th..
Yap, kenyataan ini bisa disebut jadi tanda kalau Indonesia yaitu negara ketinggalan didunia.
Masalah kusta bukan sekedar diketemukan di lokasi terpencil dengan tingkat kemiskinan tinggi, di Jakarta juga ada.
Bila Agan di Jakarta mau lihat kehidupan pasien kusta, agan dapat dateng ke lokasi RS Sitanala di Tangerang. Di situ ada perkampungan bekas pasien kusta.
Hah? Takut ketularan?
Aduh baca lagi deh poin-poin diatas
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 coment�rios:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.