" Lantaran momen terorisme ini begitu banyak misterinya jadi kita mesti dahulukan tabayun, mesti kroscek dulu, agar yang terpublikasi itu tak beresiko negatif, tak merugikan orang-orang banyak lantaran biasanya sebagian besar rakyat Indonesia yang muslim ini meyakini pesantren sebagai instansi yang mendidik orang Islam dari mulai basic sampai jadi tokoh-tokoh nasional, " tutur Mustofa dalam satu dialog di stasiun tv swasta, Rabu (10/2/2019).
Menurut dia, BNPT tak bisa segera meyakini seorang maupun instansi yang mengatasnamakan pesantren untuk berbuat teror, lantaran bila ini gampang diakui, gampang melebel, kelak efek kerugiannya semakin lebih besar.
Ia juga mempertanyakan mengapa dalam masalah terorisme senantiasa dihubungkan dengan pondok pesantren. " Mengapa pesantrennya? Mengapa tak sebelumnya pesantrennya, contoh pernah SMA di mana, SMP nya di mana, pernah turut kajian sama siapa? " bertanya Mustofa.
" Seperti koruptor, itu tak pernah dimaksud alumni universitasnya, namun bila masalah terorisme itu senantiasa dibawa-bawa pesantrennya. Ini kan lucu.. " tuturnya.
0 coment�rios:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.