<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-9696442607293939", enable_page_level_ads: true }); </script> Allahhu Akbar!! Di Wamena Papua Hampir Setiap Hari Ada Warga Yang Masuk Islam - Khazanah news

Allahhu Akbar!! Di Wamena Papua Hampir Setiap Hari Ada Warga Yang Masuk Islam

Wamena yaitu satu distrik di Kabupaten Jayawijaya, Propinsi Papua, Indonesia, sekalian adalah ibu kota kabupaten itu. Di Wamena terdapat lapangan terbang yang menghubungkan lokasi Jayawijaya dengan Jayapura serta Kabupaten pemekaran yang lain seperti Kabupaten Lanny Jaya, Yahukimo, Tolikara serta yang lain.


Di Papua, nyaris sehari-hari ada warga yang memeluk Islam
Umat Islam di Asrama santri di kampung Walesi-Wamena Papua
Satu diantara tokoh Komite Umat untuk Tolikara (KOMAT) KH. Didin Hafidhuddin mengungkap kalau kehadiran muslim di Papua makin hari makin bertambah. Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illa Allah, Allahu Akbar, Laa haula wala quwwata illa billah.
“Ternyata umat Islam di Papua itu banyak jumlahnya, hingga 40 %. Serta menurut dai asal Papua, Ustaz Fadlan Garamatan, di sana itu nyaris sehari-hari ada yang masuk Islam, ” kata Kyai Didin waktu pengajian shubuh di Masjid Al Hijri Air Mancur Bogor, Ahad (2/8/2015), diambil dari Suaraislam. com.
Menurut dia, dengan kondisi itu bikin beberapa misionaris terasa iri, “Mereka itu bahkan juga telah bikin lapangan terbang sekitaran 240 buah di Papua. Ajaran Kristen sendiri telah lama disebarkan di Papua. Namun bedanya dengan Islam, Islam itu mengubah perilaku tengah agama lain tak. Demikian masuk Islam itu ada pergantian, mereka jadi menggunakan pakaian, tutup aurat. Itu konsekwensi dari beribadah, saat masuk Islam mesti seperti itu, ” ungkap Kiai Didin.
Kiai meyakini, dengan perubahan dakwah di Papua umat Islam bakal makin banyak nantinya. “Kita meyakini insyaallah umat Islam di papua bakal jaya, ” harapnya.
Berkaitan tragedi penyerangan jamaah shalat Idul Fitri serta pembakaran masjid di Tolikara, menurut Dekan Pascasarjana Kampus Ibn Khaldun Bogor itu ada grand design untuk kebutuhan spesifik di Papua. “Pulau yang paling kaya didunia itu Irian (Papua) serta di sana itu tiap-tiap th. minimum 2 x berlangsung perseteruan. Kita mengharapkan tragedi di Tolikara ini jadi yang paling akhir, ” tandasnya.
Sumber : Arrahmah. com
Silakan Berbagi Teman dekat Reportase,
Share on Google Plus

About Akun

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 coment�rios:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.