<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-9696442607293939", enable_page_level_ads: true }); </script> Anak Anda Nakal dan Susah Diatur? Begini Cara Merubahnya! - Khazanah news

Anak Anda Nakal dan Susah Diatur? Begini Cara Merubahnya!

Apakah Anda miliki anak yang nakal serta sulit ditata? Menyebalkan memanglah. Ditambah lagi bila anak sulit untuk di ajak melaksanakan ibadah maupun lakukan akhlak yang baik.

Tiap-tiap anak terlahir dengan membawa ciri-cirinya semasing yang di pengaruhi oleh aspek keturunan. Tetapi ciri-ciri itu dapat di pengaruhi juga oleh lingkungan, sampai anak yang nakal juga dapat diarahkan untuk berbuat baik.

Di bawah ini kami bahas panduan mengakali anak yang nakal serta sulit ditata yang semoga dapat menolong tiap-tiap orangtua dirumah.



1. Menyalurkan Tujuan Kenakalan Pada Suatu hal Yang Baik

“Jika dikabarkan padamu kalau satu gunung sudah beralih tempatnya, jadi bolehlah kita mengiyakannya pernyataan itu. Namun bila anda mendengar kalau perangai manusia itu beralih, jangan sampai anda memercayainya. ” Ada lagi satu ungkapan ‘Biar anak mati namun janganlah mati adat’.

Ungkapan itu seolah-olah tunjukkan kalau karakter manusia tidak mungkin beralih. Tetapi bagaimana dengan firman Allah Ta’ala :

“..... Jadi Allah ganti kejahatan mereka dengan kebaikan. Serta Allah Maha Pengampun lagi Maha penyayang”. (QS. Al Furqon : 70)

Memanglah karakter manusia itu susah dirubah, karena sangat sulitnya sampai tampak tidak mungkin. Jadi mengakalinya yaitu dengan merubah tujuan atau maksudnya pada suatu hal. Umpamanya seorang yang berbentuk kasar, jadi kekasarannya tidak bisa di hilangkan dengan gampang, tetapi bila dulu kekasarannya melahirkan kedzaliman, kekejaman dsb, jadi saat ini kekasarannya digunakan untuk menangani beberapa orang yang mendurhakai Allah supaya kembali pada jalan yang lurus.

Seperti Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘Anhu yang awal mulanya menentang Islam dengan keras serta dengan cara terang-terangan, namun sesudah beriman serta dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau menentang dengan keras beberapa orang kafir serta pendurhaka.

2. Bila Anak Mengulangi Kekeliruan Janganlah Sangsi Berikanlah Pukulan Mendidik

Bila anak mengulangi kekeliruannya lagi serta lagi, walau sebenarnya kita sudah menasihatinya dengan kalimat yang baik, jadi janganlah sangsi untuk memberi pukulan mendidik. Dalam satu hadist yang panjang yang di terima dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sudah berwasiat pada saya dengan 10 perkara, sabda beliau ; "....... 9) Jangan sampai tinggalkan tongkatmu dalam mendidik mereka (keluargamu). 10) Jadikanlah mereka orang yang takut pada Allah”. (HR. Ahmad serta Thabrani)

Yang disebut dengan ‘jangan tinggalkan tongkatmu dalam mendidik mereka’ yaitu jangan pernah kita tak mempedulikan mereka yaitu seseorang bapak tak memukul anaknya yang lakukan kekeliruan. Walau sebenarnya dalam menegakkan syariat, terkadang mereka butuh dipukul lantaran tanpa ada pukulan jadi peringatan tak di perhatikan.

Tetapi pukulan itu sebaiknya dikerjakan bukanlah dengan dorongan udara nafsu. Walau demikian pukulan mendidik yg tidak meninggalkan sisa pada badan anak atau istri. Jangan pernah pukulan yang kemauan awalannya untuk mendidik malah bikin cedera serta membahayakan kesehatan keluarga. Umumnya sisi badan yang aman untuk dikenai pukulan yaitu sisi kaki.

Di jaman saat ini, lantaran kecintaan yang terlalu berlebih, banyak orangtua yg tidak memperingatkan anaknya bila lakukan kekeliruan. Saat anak-anaknya sudah punya kebiasaan dengan bebrapa rutinitas jelek, barulah mereka menangis kuatir.

Hal semacam ini karena sebab salah mengerti kalau memberi pukulan saat anak lakukan kekeliruan yaitu bertentangan dengan kasih sayang. Jadi mereka biarlah saja saat anaknya berbuat salah dengan argumen kalau mereka menyayanginya. Walau sebenarnya yang seperti itu, tidaklah kasih sayang namun permusuhan yang besar.

Orang bijak manakah yang membetulkan apabila seorang berkata kalau penyakit bisul kecil yang terkena anaknya yang makin hari semakin jadi membesar, tak perlu dioperasi dengan argumen kasihan lihat mereka menangis. Meskipun beberapa ratus ribu anak bakal lari menangis lantaran sakit jadi operasi itu mesti dikerjakan juga. Seberapa juga perihnya, serbuk obat itu mesti di tambahkan juga pada luka anaknya.

Banyak hadist Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang menyuruh kita supaya memerintahkan shalat pada anak-anak serta memukul mereka bila meninggalkannya pada umur sepuluh th.. Ibnu Mas’ud berkata : ”Awasilah shalat anak-anak kalian serta teraturlah ia dengan perbuatan-perbuatan yang baik”.

Luqman Al Hakim berkata : “Pukulan seseorang bapak pada anaknya seperti air yang menyirami kebun”. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga bersabda : “Peringatan seseorang bapak pada anaknya yaitu tambah baik dari pada sedekah sejumlah satu sha (3, 5 kg) ”. Satu hadist lain menyampaikan kalau Allah Subahanahu Wa Ta’ala merahmati seorang yang menaruh tongkat (rotan) untuk memperingatkan keluarganya.

Sekian langkah mengubah anak yang nakal serta sulit ditata. Mudah-mudahan dapat dikerjakan dengan penuh kesadaran kalau anak yaitu amanat yang perlu kita jagalah serta tujukan.
Share on Google Plus

About Akun

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 coment�rios:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.