Memanglah benar, kalau satu nafas sudah keluar darimu, jadi masyarakat bumi akan tidak dapat mengembalikannya lagi padamu.
saat yaitu kendaraan menuju surga yang kenikmatannya senantiasa kekal, atau menuju neraka yang adzabnya begitu pedih. Di dalam Al-Kamil, Ibnu Adi meriwayatkan dari Nabi Saw kalau beliau bersabda :
“Malam serta siang yaitu kendaraan, jadi pergunakanlah keduanya dengan sebaik-baiknya dalam perjalanan munuju akhirat. Berhati-hatilah pada penundaan, lantaran kematian datang dengan cara mendadak. Jangan pernah salah seseorang di antara kalian terpedaya dengan pengetahuan Allah. Sebenarnya surga serta neraka lebih dekat pada salah seseorang di antara kalian dari pada tali sandalnya.
Dalam satu atsar dijelaskan kalau malam serta siang itu laksana almari, jadi cermatilah apa yang kalian taruh didalamnya. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Dzar, dari Nabi Saw, dari Dzat Sang Yang memiliki Kemuliaan (Allah), kalau Dia berfirman :
“Wahai hamba-hamba-Ku, sebenarnya amal-amalmu Saya kalkulasi untukmu, lalu Saya bakal membalas seutuhnya amal-amal itu. Barangsiapa merasakan kebaikan, sebaiknya ia memberikan pujian pada Allah. Serta, barangsiapa merasakan diluar itu (keburukan), jadi jangan sampai sekali-kali mencemooh terkecuali dianya. ”
Tidak salah apabila penyair menyampaikan :
Dunia ini hanya jalan menuju surga atau neraka
Malam hari laksana warung untuk manusia, serta siang hari yaitu pasarnya.
Lantaran generasi salaf tahu ilai saat, jadi mereka jadi beberapa orang yang paling giat dalam memakai saat, sampai tak ada satu detik juga berlalu tanpa ada amal ketaatan. Mereka berasumsi hal semacam itu sebagai keuntungan. Mereka betul-betul mengerti kalau saat yang terbuang tanpa ada manfaat yaitu kerugian. Misalnya, salah seseorang di antara mereka berkata :
Bila sehari sudah saya lewati, sesaat tak ada panduan yang kudapat.
Serta saya belum bisa mengambil faedah satu pengetahuan juga, jadi itu tidaklah umurku.
Hasan Al-Bashri berkata, “Aku menjumpai beberapa orang yang lebih kikir pada umurnya dari pada pada uangnya. ”
Walau demikian, pada jaman saat ini kita merasakan orang yg tidak menghormati nilai serta kedudukan saat. Mereka tak tahu urgensinya. Karenanya, Anda juga menjumpai semangat yang menggebu-gebu itu telah mati. Yang ada hanya kelesuan, enak-enakan, serta kemalasan yang dilewati dari saat untuk saat, hari untuk hari, buklan untuk bln. serta th. untuk th., tanpa ada adda perhitungan sekalipun pada beberapa saat itu. Lebih kronis lagi, ada orang yang memanggil rekannya, “Kemarilah, mari kita sia-siakan saat.
Di antara kaum hawa, ada yang berdiri sepanjang berjam-jam didepan cermin. Yang lain bicara lewat telfon sepanjang berjam-jam juga, atau duduk berbarengan rekannya selama seharian. Ada yang menggunakan hidupnya didepan tv, sampai membuatnya tak bergerak dari depannya, terkecuali untuk buang hajat saja. Ada banyak lagi bentuk perbuatan tercela yang lain, yang dasarnya menghabiskan waktu dengan percuma.
Ketahuilah saudariku, seseorang muslim mesti memakai saat luangnya ketaatan pada Allah sebelu ia tak dapat lagi lakukan amal-amal kebajikan lantaran disibukkan oleh sebagian masalah dunia. Waktu senggang yaitu modal paling utama manusia yg tidak semestinya disia-siakan atau dibuang dalam beberapa hal yg tidak bermanfaat, seperti senda-gurau, kebatilan atau apa pun yg tidak berguna baginya.
Tiap-tiap orang, baik lelaki ataupun wanita, mesti berbuat kebajikan untuk hari depan. Sebab, hari ini di dunia yang ada yaitu amal tanpa ada hisab, sesaat besok di akhirat yang ada yaitu hisab tanpa ada amal.
0 coment�rios:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.