Hujan mengguyur Jakarta siang ini. Meski demikian, kumpulan orang yang jumlahnya sangat besar, masih setia berkumpul di Lapangan Monas dan sekitarnya. Massa yang jumlahnya diperkirakan mencapai jutaan ini, berkumpul dalam rangka Aksi Damai Bela Islam III. Aksi ini diisi dengan tausiah, dzikir dan doa bersama yang dipimpin oleh sejumlah ulama, kemudian Salat Jumat berjamaah.
Salat Jumat berlangsung, hanya suara imam yang terdengar, kemudian disusul suara makmum di waktu-waktu tertentu. Bila dilihat dari ketinggian, Lapangan Monas kini berubah menjadi lautan putih, karena rata-rata massa aksi damai memang mengenakan pakaian serba putih. Monas yang merupakan ikon Ibu Kota menjadi saksi bisu bahwa sejarah baru telah tercipta di Indonesia. Sejarah baru bahwa di tempat itu pernah berlangsung Salat Jumat dengan jumlah jamaah yang yang sangat banyak. Sakin banyaknya, jamaah bahkan sampai "luber" di jalan-jalan sekitar Monas. Menjadi menarik, karena Monas bukanlah rumah ibadah, melainkan area meseum nasional yang menampilkan perjuangan Bangsa Indonesia. Jamaah Salat Jumat ini diikuti ulama-ulama mahsyur hingga pemimpin negeri, yakni Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Memang belum ada jumlah pasti berapa jamaah yang ikut dalam Salat Jumat tersebut, tapi bila dibandingkan dengan luasan Masjid Istiqlal yang merupakan masjid terbesar di Tanah Air, lapangan Monas bisa menampung massa lebih banyak. Masjid Istiqlal sendiri mampu menampung sekira 200.000 jamaah, sedangkan lapangan Monas menurut Polisi, bisa menampung hingga 700 ribu orang. Belum lagi, jumlah massa yang tumpah ruah di sekitaran Monas. Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, saat acara aksi damai baru dimulai, mengatakan aksi damai ini mirip seperti orang tengah beribadah di Padang Arafah. Ungkapan ini merujuk pada massa yang jumlahnya sangat besar.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 coment�rios:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.