Sebelum membimbing keduanya, Kiai Said terlebih dahulu memberikan wejangan bahwa agama Islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin. Selain itu Islam bukan hanya ditunjukkan dengan iman, namun juga dengan akhlak dan peradaban.
KH Said bimbing 2 warga Jepang ucapkan syahadat di Kantor PBNU (Republika.co.id) |
Setelah itu KH Said lantas membimbing satu persatu mengucapkan kalimat syahadat. Ohnuma Yoka yang sudah satu tahun tinggal dan bekerja di Indonesia sudah cukup mengerti bahasa Indonesia sehingga dibimbing menggunakan bahasa Arab dan Indonesia. Sementara itu Tatsunori Hoshi dibimbing dengan bahasa Arab dan Jepang.
Meski telah menjadi mualaf, nama keduanya tidak dirubah, melainkan ditambahkan. Tatsunori Hoshi ditambah namanya menjadi Ali Tatsunori Hoshi. Sedangkan Ohnuma Yoka ditambah menjadi Ohnuma Sholehah Yoka.
Ohnuma yang seorang wanita Jepang masuk Islam lantaran keinginannya sendiri. Terlebih lagi ketika melihat kepedulian dan persaudaraan dalam Islam.
“Selama satu tahun saya tinggal di Indonesia, saya mengenal Islam sebagai agama yang peduli dengan fakir miskin,” tuturnya dengan logat Jepang.
Ia sendiri bekerja di sebuah perusahaan internet di Indonesia dan kedua orangtuanya yang tinggal di Jepang tidak mempermasalahkan keputusan Ohnuma.
“Orangtua saya tidak mempermasalahkan saya masuk Islam,” tambahnya.
Mualaf lainnya yakni Tatsunori merupakan seorang pekerja di perusahaan milik Muhammad Suzuki Nobukazu yang seorang muslim dibawah bimbingan PBNU tahun 2015 lalu.
Selain KH Said Aqil, hadir juga beberapa petinggi NU seperti Ali Masykur Musa selaku Ketum Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama, Bina Suhendra selaku Bendahara Umum PBNU, H Andi Najmi Fuaidi selaku Wasekjen PBNU, Marsudi Syuhud sebagai Ketua PBNU dan Robikin Emhas.
0 coment�rios:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.