<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-9696442607293939", enable_page_level_ads: true }); </script> Kapolri Tito Dinilai telah Mengembalikan Polri ke Zaman Orde Baru - Khazanah news

Kapolri Tito Dinilai telah Mengembalikan Polri ke Zaman Orde Baru

Kapolri Tito Dinilai telah Mengembalikan Polri ke Zaman Orde Baru
\Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menilai, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian secara kasat mata bertindak tidak adil dalam menangani demonstran.

Ia mencontohkan, beda sekali perlakuan kepolisian terhadap pendemo yang disebutnya memuja Presiden Joko Widodo dan mendukung terdakwa penista agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dengan perlakuan atas demontran yang kritis terhadap pemerintahan.

“Dalam kenyataanya saat ini, Kepolisian mengutamakan mengayomi rezim dan lingkaran kekuasan daripada melayani dan mengayomi masyarakat, termasuk aktivis KAMMI,” ujar Koordinator Presnas Keluarga Alumni KAMMI, Muhammad Najib.

Hal itu disampaikan terkait tindakan represif aparat kepolisian membubarkan paksa massa KAMMI yang berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/05/2017).

Unjuk rasa ini menuntut dituntaskannya investigasi kasus yang dinilai mangkrak, seperti soal BLBI, e-KTP, dan kasus hukum lainnya.

Dalam kasus pembubaran paksa tersebut, Najib menilai, kepolisian telah bertindak melebihi tugas dan kewenangannya sebagai pengayom masyarakat, sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 2 dan Pasal 4 UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian.

Tindakan represif tersebut, sambung Najib, telah membawa institusi kepolisian pada unprofessional conduct (perilaku tidak profesional). Kepolisian dinilai telah gagal menjaga dan melindungi gerakan politik ekstra parlementer.

“Tito Karnavian telah mengembalikan institusi Polri kepada zaman era Orde Baru, yaitu menjadi alat kekuasaan untuk memaksakan kehendak dan berupaya mematikan elemen-elemen gerakan kritis terhadap rezim penguasa,” ungkapnya.

Dalam aksi KAMMI itu, dikabarkan sebanyak tujuh aktivis termasuk Ketua Umum KAMMI diamankan. Lima orang mengalami luka-luka dan salah satunya merupakan perempuan.

Diketahui, beberapa jam pasca tindakan kepolisian terhadap para aktivis itu, ledakan terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/05/2017) malam sekitar pukul 21.00 WIB yang menewaskan sejumlah aparat polisi.*


Sumber : Hidayatullah.com
Share on Google Plus

About Mei Neja

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 coment�rios:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.