Di Perlakukan Baik Oleh Tentara Palestina, Tentara Israel Ini Tak Mau Perangi Palestina Lagi
Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, nyatanya disadari ramah dalam memperlakukan tawanan atau musuh yang telah tidak berdaya sesuai sama hukum serta syariat Islam.
Hal semacam ini disibakkan oleh Gilad Shalit, tentara Israel yang pernah lima th. meringkuk sebagai tawanan Hamas. Diakuinya tidak pernah memperoleh perlakuan jelek dari Brigade Ezzedin al-Qassam, sayap militer Hamas.
“Mereka tidak pernah jelek dalam memperlakukan saya. Karenanya mustahil untuk saya untuk mengangkat senjata lagi pada beberapa orang Palestina, ” kata Gilad, seperti diambil Falastin al-Youm (Palestine Today), Kamis (11/2).
“Mereka memperkenankan saya lihat matahari serta hirup hawa fresh, ” paparnya.
Tentang di mana dia diletakkan sepanjang jadi tawanan sebelumnya pada akhirnya dibebaskan pada th. 2011 dia bercerita, “Saya cuma tahu kalau saya ada diatas planet bumi. Saya bahkan juga tidak pernah mendengar satupun nama anggota al-Qassam dimaksud. Mereka keduanya memanggil dengan beberapa nama sandi ‘Hamas 1’, ‘Hamas 2’, dan sebagainya. Mereka juga kenakan penutup muka, serta dalam banyak peluang mereka berkomunikasi dengan bhs isyarat serta kode. Mereka memperkenankan saya membaca koran serta dengarkan radio. Mereka juga berikan saya beberapa makanan yang enak. ”
Lebih jauh Gilad bahkan juga mengakui rindu pada beberapa militan Hamas yang menjaganya.
“Saya rindu pada sebagian orang yang melindungi saya. Sepanjang ditawan itu saya banyak belajar mengenai Islam serta membaca banyak buku. Tenaga medis yang berseragam militer Hamas teratur mengecek kesehatan saya, serta saya telah berjanji pada mereka tidak untuk lagi mengangkat senjata pada beberapa orang Palestina, ” kenangnya.
Dibagian akhir dia bercerita, “Dua hari sesudah saya tertawan mereka menyampaikan kalau apa pun yang berlangsung mereka mustahil membunuh tawanan. Mereka mengemas serta melindungi seragam militerku, namun mulai sejak itu saya telah tidak ingin lagi mengenakannya. Mereka tak pernah menyiksa saya. ”
Gilad Shalit ditawan Hamas mulai sejak 25 Juni 2006. Dia di tangkap di dekat garis perbatasan pada Jalur Gaza serta Israel. Sesudah lima th. ditawan dia pada akhirnya dibebaskan pada 18 Oktober 2011 sesuai sama kesepakatan pertukaran tawanan Palestina-Israel. Dalam kesepakatan itu Israel mesti menelan pil pahit lantaran satu orang Gilad Shalit mesti diganti dengan 1027 tawanan Palestina.
Menariknya lagi, sesudah enam hari Gilad berstatus tawanan, petinggi Hamas masalah internasional, Ghazi Hamad, bertatap muka segera dengan ke-2 orangtua Gilad serta meyakinkan pada keduanya kalau Gilad diperlakukan Hamas sesuai sama keramahan hukum serta syariat Islam pada tawanan, termasuk juga memberi makanan yang layak serta melindungi kesehatan tawanan.
0 coment�rios:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.