oleh : BUYA YAHYA (Pengasuh LPD Al-Bahjah Cirebon)
Sebelumnya menerangkan hukum merayakan valentine day kita mesti tahu inti Valentine Day. Sebab slogan yang di angkat dalam valentine day yaitu cinta atau hari kasih sayang, yang hal semacam itu juga begitu di ajarkan oleh Islam. Hal semacam ini begitu mengundang kerancauan atau kesalah pahaman sampai banyak dari golongan muslimin terburu-buru terima bahkan juga mengokohkan, membela serta turut memeriahkanya. Walau sebenarnya bila kita perhatikan dengan cermat serta kita renungi permasalahannya jadi bakal begitu gamblang serta terang hukumnya.
Disebutkan oleh beberapa ulama “Alhukmu Ala Syaiin Far’un An Tasowwurihi” berarti menghukumi suatu hal itu mesti tahu terlebih dulu deskripsi dari persoalan yang bakal di hukumi. Maksudnya” Seandainya orang menginginkan menghukumi suatu hal jadi pastinya ia mesti tahu benar bakal suatu hal yang bakal dihukumi agar tak salah. Deskripsi sederhananya yaitu, seorang yang menerangkan hukum halal serta haram diwajibkan tahu dua hal : Pertama tahu inti halal serta haram. Halal yaitu suatu hal yang disetujui atau diizinkan oleh Allah SWT sedang haram yaitu suatu hal yang dilarang oleh Allah SWT serta mengundang murkaNya. Ke-2 tahu hakekat sesatu yang dihukumi halal atau haram. Dalam soal ini yaitu permasalahan valentine day.
Valentine day yaitu perayaan peristiwa yang asal-usulnya begitu bertentangan dengan aqidah Islam. Sebelumnya orang nasrani merayakannya, valentine yaitu hari memperingati “kelahiran tuhan” di Rumania yang mereka yakini. Lalu didalam beberapa masyakat nasrani valentine yaitu hari untuk kembali kenang seseorang tokoh nasrani Santo Valentino yang mati di hari itu yang pada akhirnya di abadikan serta dirayakan sebagai hari Valentine. Asal usul valentine banyak ketidaksamaan sampai beberapa golongan nasrani Itali menampik perayaan hari valentine. Kian lebih itu Valentine Day itu telah jadi kebiasaan serta budaya yang di besarkan oleh sekumpulan orang dengan acara yang diwarnai dengan hal yang bertentangan dengan syariat Islam, dari mulai hura-hura, mabuk-mabukan serta bercampurnya lelaki serta wanita. Serta itu semuanya bukanlah budaya serta syiarnya orang yang beriman. Budaya sejenis ini terang bertentangan dengan ajaran Islam. Oleh karenanya jadi merayakan Valentine Day ada diluar rambu-rambu ajaran Islam.
Jadi bila ada orang Islam yang ikuti budaya itu bermakna hukumnya yaitu haram dengan dua keharaman.
– Pertama : Mengagungkan tokoh kafir Santo Valentino.
– Ke-2 : Membesarkan syiarnya orang fasiq serta orang yg tidak beriman.
Mudah-mudahan Alloh berikan pada kita kesadaran untuk menjauhi semua yang haram serta mudah-mudahan mengampuni kita semuanya. wallohu a’lam bishshowab
SUMBER : http://buyayahya.org/
0 coment�rios:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.